KURIKULUM BERBASIS CINTA
kurikulum berbasis cinta yang telah Diluncurkan bukan hanya sekedar kurikulum tapi sebuah gerakan perubahan pendidikan sebuah pendekatan yang menempatkan hati dan nilai kasih sebagai inti pelajaran. lalu Bagaimana kita tahu bahwa kurikulum ini benar-benar hidup dan tercapai dengan baik ada tiga indikator utama yang menjadi penanda keberhasilan implementasi kurikulum berbasis Cinta.
Pertama Madrasah ramah lingkungan .
Lingkungan belajar yang Lestari bersih dan rapi adalah cermin keimanan Madrasah harus menjadi ruang yang menghargai ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita kita dorong praktek ramah lingkungan dari kebijakan hingga tindakan sehari-hari mengelola sampah menanam pohon dan membangun budaya hemat energi. anak-anak diajarkan bahwa mencintai lingkungan bukan sekedar tugas tetapi bagian dari ibadah dan rasa syukur.
Kedua Madrasah ramah anak.
madrasah harus menjadi rumah kedua yang aman dan penuh kasih tidak boleh ada tempat bagi kekerasan perundungan atau diskriminasi kita bangun ruang belajar yang inklusif dan toleran tempat Setiap anak merasa diterima, dihargai dan punya hak yang sama untuk tumbuh kita ajarkan empati saling menghormati dan menjalin relasi sehat dalam keberagaman
Ketiga peserta didik Sejahtera secara mental dan spiritual
Anak-anak Madrasah tidak hanya cerdas secara Akademik tetapi juga sehat jiwa kuat emosinya dan mata spiritualnya melalui pendekatan sosial emosional tidak bantu mereka mengelola emosi, membangun ketangguhan dan menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan zaman. Madrasah juga menyediakan layanan konseling dan ruang aman untuk siswa karena kita meyakini bahwa pendidikan yang menyentuh hati akan melahirkan generasi yang peduli dan berdaya.
Bapak Ibu yang saya hormati anak-anakku yang saya banggakan ketika ketiga indikator ini berjalan maka madrasah akan benar-benar menjadi tempat yang menyemai cinta, peradaban dan menumbuhkan generasi tangguh menuju Indonesia emas 2045. Mari kita wujudkan madrasah yang ramah lingkungan, ramah anak dan menyejahterakan jiwa. Karena cinta bukan hanya diajarkan tetapi dihadirkan melalui sikap, ruang dan keteladanan.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh